CAMILAN PRODUKSI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) BINAAN DINAS SOSIAL MENAMBAH RAGAM PRODUK UMKM DI KABUPATEN TAPANULI UTARA
Tim Monev Dinsos Provsu Apresisasi Produktivitas KUBE di Tapanuli Utara
Demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan ekonomi lemah, pemerintah telah memberikan berbagai jenis bantuan kepada masyarakat. Salah satunya adalah bantuan usaha ekonomi bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE). KUBE merupakan kelompok keluarga miskin yang dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga.
Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang menerima bantuan bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2024, dalam bentuk peralatan pembuatan keripik. Melalui Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara (Dinsos Provsu), pemerintah memberikan bantuan tersebut kepada lima kelompok penerima pada 10 Desember 2024 lalu, yang tersebar di tiga desa: tiga kelompok di Desa Sipahutar Kecamatan Sipoholon, satu kelompok berada di Desa Huta Toruan IV Kecamatan Tarutung, dan satu kelompok di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita.
Sejak menerima bantuan tersebut, KUBE yang terdiri atas lima orang per-KUBE telah memproduksi camilan berbagai varian, seperti keripik singkong, ubi ungu, jagung, pisang, bawang, daun bayam, talas, kacang sembunyi, serta rempeyek. Hal ini tentu menambah ragam camilan produksi UMKM di Kabupaten Tapanuli Utara.
Foto: Contoh Aneka camilan yang siap jual hasil produksi KUBE
Keberadaan kelima KUBE tersebut masih terbilang baru. Diawali dengan memanfaatkan bantuan peralatan yang sederhana dan dengan skill membuat keripik yang seadanya, mereka berproduksi dibarengi dengan pendampingan dari Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Utara (Dinsos Taput). Selain itu, Dinsos Taput juga memfasilitasi perkembangan KUBE dengan membangun kemitraan dengan para stake holder yang dapat menolong KUBE untuk lebih produktif, baik dari segi kualitas, jumlah produksi, perluasan pemasaran, peningkatan peralatan, serta peningkatan omzet setiap bulan.
Capaian omzet setiap KUBE tentu bervariasi. Meski menanjak lambat setiap bulan, namun mereka berusaha konsisten berproduksi. Laporan terakhir di Bulan Mei, omzet penjualan berkisar antara Rp. 400.000 hingga Rp. 1.825.000.
Saat ini produk camilan KUBE dipasarkan di kantin, warung, kantor desa, kantor Dinas Sosial, Dinas Koperasi, hingga Bank Mandiri Tarutung. Salah satu KUBE, yaitu KUBE Hariara Desa Huta Toruan IV sudah memiliki reseller di kawasan luar kabupaten, seperti Toba dan Medan. Selanjutnya KUBE akan menjelajah ke platform berjualan online, seperti Shopee.
Monitoring dan Evaluasi KUBE dari Dinsos Provsu
Terkait dengan diberikannya bantuan KUBE tersebut, Tim Monitoring dan Evaluasi (monev) KUBE dari Dinsos Provsu menyambangi kelima KUBE di Tapanuli Utara, Rabu (4/6/2025). Mereka mendapati semua KUBE aktif, bahkan dapat mencicipi langsung keripik yang sedang diproduksi.
Foto: Monitoring dan Evaluasi Perkembangan terhadap lima KUBE oleh Dinsos Provsu pada 4 Juni 2025 .
Keaktifan KUBE di Tapanuli Utara mendapat apresiasi dari tim monev, karena semua KUBE mengalami progres yang baik secara statistik omzet dan kuantitas produksi. Tim monev berpesan agar personil KUBE konsisten berproduksi dan lebih progresif, sehingga KUBE ini menjadi jalan untuk kehidupan ekonomi yang lebih sejahtera. (MT)